Kegiatan Perwari

Kegiatan Perwari Dari Masa Ke Masa

 

sejarahatribut organisasi

Kegiatan Perwari Dari Masa Ke Masa

Kegiatan PERWARI dari masa ke masa diwarnai oleh tuntutan-tuntutan yang tumbuh dari situasi  pada masanya. Pada waktu berdirinya di tahun  1945-1950, dalam era perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, PERWARI aktif baik di garis depan sebagai penghubung dengan pejuang-pejuang di pedalaman, maupun di garis belakang mendirikan dapur-dapur umum menyediakan konsumsi  bagi para pejuang serta turut serta dalam PMI (Palang Merah Indonesia) memberikan pelayanan bagi pejuang-pejuang yang teluka dalam peperangan.

Pada tahun  1950-1979: sejalan dengan  dipindahkannya Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta maka sejak tahun 1950 Pimpinan Pusat PERWARI juga pindah ke Jakarta. Dimulai dengan tekad ikut membangun Negara, PERWARI menyiapkan sarana Pendidikan untuk  menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas bagi masa depan bangsa dan negara. Selama kurun waktu ini didirikanlah sekolah-sekolah PERWARI di semua daerah berupa Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Kepandaian Puteri, Sekolah Guru Kepandaian Puteri, dan juga asrama bagi murid perempuan.

Dalam kurun waktu ini pula kegiatan PERWARI sangat memuncak terutama di bidang Pendidikan formal dan informal, termasuk program Pemberantasan Buta Huruf. Di bidang Hukum PERWARI mendirikan  Biro Konsultasi Perkawinan dalam upaya memperjuangkan dan membela hak wanita serta menuntut agar segera disahkannya Undang-Undang Perkawinan.  Upaya ini dipimpin oleh tokoh-tokoh PERWARI Ibu Soejatin Kartowijono, Ibu Drg. Yetti Rizal Noor, Ibu Nani Soewondo SH, dan Ibu Mari Muharam, dan ibu-ibu lainnya. Untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut, PERWARI  juga mendirikan  Yayasan Taman Pendidikan PERWARI pada 15 Agustus 1950 dan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI pada tgl 11 Juli 1955.

Pada puncak acara HUT PERWARI ke 20 tahun 1965 diadakan Rapat Raksasa di Istora Senayan yang dipadati oleh pengunjung dengan semangat yang menggelora untuk menantang aksi massa yang dilancarkan oleh organisasi wanita PKI. Dengan bangkitnya Orde Baru yang menyatu dengan masa depan bangsa  pada tahun 1966, PERWARI serta merta menyongsong era baru tersebut dengan segala upaya menyiapkan tenaga-tenaga pemimpin yang dapat diandalkan kejujurannya. Untuk itu diadakan berbagai penataran, lokakarya, seminar, pelatihan yang berkaitan dengan kepemimpinan, kependudukan, Keluarga Berencana, Kesadaran Hukum, kewiraswastaan dan Lingkungan Hidup.

Pada tahun 1974 dengan dicanangkannya “Tahun Kependudukan Sedunia 1974”  PERWARI menyambutnya dengan mengadakan lokakarya tentang “Kependudukan dan Hubungannya dengan Kedudukan Wanita, Gizi dan Keluarga Berencana”.Tahun 1975 sebagai “Tahun Wanita Internasional” disambut PERWARI dengan suatu Lokakarya mengenai Kepempimpinan di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan. Sulawesi dan Maluku dengan mengikutsertakan organisasi wanita lainnya, tokoh wanita serta Pemerintah Daerah setempat. Tahun 1979 dengan ditetapkannya oleh PBB “Tahun Kanak-kanak Internasional”, PERWARI menekankan kegiatannya pada upaya memberikan pelayanan lebih baik kepada anak-anak antara lain melalui ceramah-ceramah yang diberikan kepada para ibu agar ibu lebih memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak.

DI Tahun  1980-1995, berpegang kepada hasil Kongres PERWARI Ke XV-XVII, prioritas  kegiatan organisasi difokuslan  pada 4 bidang yaitu  Pendidikan, LIngkungan Hidup, Hukum dan Sosial Ekonomi.  Dalam Bidang Pendidikan formal misalnya,   Yayasan Taman Pendidikan Trisula Perwari mengelola sebanyak 200 sekolah formal dari TK, SD,SMTP, dan SPG yang tersebar di 21 propinsi. Dalam Pendidikan informal, PERWARI menyelenggarakan  aneka ragam kursus berupa latihan managemen rumah tangga, proyek peningkatan pendapatan, photografi, reparasi sepatu, menggunting rambut, melukis, membuat boneka dan banyak lagi. Disamping itu juga PERWARI juga melakukan penyuluhan-penyuluhan Hukum, Kesehatan, Keluarga Berencana, dan Lingkungan Hidup dalam upaya membantu Pemerintah, mensosialisasikan kebijaksanaan Pemrintah sesuai dengan yang ditetapkan dalam GBHN. Dalam hal ini PERWARI telah melakukan kerjasama dengan Departemen-Departemen terkait seperti Departemen Kehakiman untuk Kegiatan peningkatan Kesadaran Hukum, Departemen Pekerjaan Umum untuk Kegiatan Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Departemen Pertambangan dan Energi untuk Kegiatan Penghematan Energi, Kantor Menteri Negara Lingkungan HIdup dan Kantor Menteri Negara Kependudukan.

Hingga saat ini PERWARI sebagai organisasi masyarakat menjalankan perannya sebagai mitra Pemerintah khususnya di  bidang  pemberdayaan perempuan dan anak, kesehatan , kesejahteraan sosial dengan mengadakan kerjasama dengan Kementerian Perempuan dan pemberdayaan Ibu dan Anak, Kementerian Kemaritiman, Kementerian Sosial, dan Kementerian Dalam Negeri.  PERWARI secara persisten akan  tetap berperan aktif daalam pembangunan dan pembaharuan untuk meriah cita-cita kemerdekaan Indonesia yaitu terciptanya masyarakat yang cerdas, adil, makmur dan sejahtera.